PAGAR NUSA KOTA BLITAR – Dalam belajar bela diri atau pencak silat pasti identik dengan sabuk yang setiap tingkatan memiliki warna atau tanda yang berbeda. Bagi atlet atau pendekar pasti sudah tidak asing dengan tingkatan sabuk dalam pencak silat.

Namun belum banyak yang tahu mengenai fungsi dari sabuk-sabuk yang berbeda disetiap tingkatannya. Secara umum sabuk dalam pencak silat memiliki fungsi sebagai tanda pada titik mana kemampuan seseorang dalam belajar pencak silat tersebut. Selain itu sabuk juga menjadi pertanda tingkatan keanggotaan dalam pencak silat, sehingga sabuk sering menjadi motivasi lebih bagi anggota untuk terus berlatih agar bisa naik tingkat dan berganti sabuk.

Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa sebagai salah satu organisasi pencak silat dibawah naungan Nahdlatul Ulama juga memiliki tingkatan sabuk. Dalam Pagar Nusa bagi anggota yang akan naik sabuk selanjutnya harus melalui Ujian Kenaikan Tingkat (UKT). UKT dilakukan untuk mengetahui sudah sampai mana pengetahuan dan kemampuan para anggota.

Ujian Kenaikan Tingkat di Pencak Silat Pagar Nusa dilaksanakan setiap 4 bulan sekali. Jika ingin menjadi anggota Pagar Nusa para anggota harus menyelesaikan semua tingkatan yang terdiri dari sabuk putih, kemudian kuning, merah, biru, cokelat dan hitam. Setelah dari sabuk hitam baru nanti dikukuhkan sebagai anggota Pagar Nusa.

Ada beberapa kriteria dalam memberikan promosi sabuk. Menggunakan sistem pertandingan, apabila seseorang aktif mengikuti pertandingan dan sering memenangkan kejuaraan maka ia akan mendapatkan promosi sabuk. Ada juga yang menggunakan cara sparing atau sering di sebut “rolling” , seseorang akan di promosikan apabila ia bisa menerapkan tekniknya dalam sesi sparing/rolling.

Atau cara yang paling umum, yaitu ujian. Layaknya ujian sekolah. Dalam ujian tersebut, si anggota akan di tunjuk dan di haruskan memperagakan teknik yang di sebutkan oleh sang penguji. Atau bisa juga dengan cara berdasarkan subjektifitas pelatih. Cara-cara tersebut di atas memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Saya akan coba menjelaskan secara singkat,

Adapun tingkatan sabuk dalam Pencak Silat Pagar Nusa memiliki tingkatan tersendiri. Tingkatan tersebut dibedakan melalui warna sabuk yang dikenakannya. Karena sabuk tersebut adalah penanda kemampuan seseorang dalam mendalami Pencak Silat Pagar Nusa. Berikut ini tingkatan sabuk Pagar Nusa dan sebutannya.

Pertama, Sabuk HIJAU badge PUTIH. Sebutan lapangan : SANTRI bukan SISWA. Sebutan organisasi : ANGGOTA.

Kedua, Sabuk HIJAU badge KUNING. Sebutan lapangan : SANTRI bukan SISWA. Sebutan organisasi : ANGGOTA.

Ketiga, Sabuk HIJAU badge MERAH. Sebutan lapangan : SANTRI bukan SISWA. Sebutan organisasi : ANGGOTA.

Keempat, Sabuk HIJAU badge BIRU. Sebutan lapangan : SANTRI bukan SISWA. Sebutan organisasi : ANGGOTA.

Kelima, Sabuk HIJAU badge COKLAT. Sebutan lapangan : ASISTEN PELATIH bukan SISWA. Sebutan organisasi : ANGGOTA. Tetapi dalam pelaksanaanya Pimpinan Cabang Pagar Nusa Kota Blitar beserta pelatih sepakat bahwa  setelah santri dinyatakan lulus Tes Pendadaran di tingkat bedge biru maka tingkatan bedge coklat diganti dengan Sabuk Hijau polos/Slendang Hijau.

Hal ini sesuai dengan Peraturan Organisasi (PO) Penggunaan Atribut BAB VII pasal 14 ayat (1) Huruf d.

Pakaian/seragam Pesilat adalah baju hitam model belahan dada dengan kancing/rekatan di lengkapi dengan lambang Pagar Nusa di sebelah kiri dan celana hitam pangsi di lengkapi dengan sabuk warna hijau dengan lambang Pagar Nusa di ujungnya. Selanjutnya sebutan lapangan  ASISTEN PELATIH dan Sebutan Organisasi ADLO'/Anggota Tetap Khusus untuk Pagar Nusa Kota Blitar.

Keenam, Sabuk HIJAU badge HITAM. Sebutan lapangan : PELATIH bukan WARGA. Sebutan organisasi : ANGGOTA TETAP bukan WARGA. Bedge hitam diperoleh apabila sudah dinyatakan lulus mengikuti diklat pelatih baik di tingkat Cabang maupun Wilayah.  

Itulah tadi Tingkatan Sabuk Pagar Nusa dan Sebutannya yang Harus Kamu Ketahui!. Semoga bermanfaat.

Sumber : https://pagarnusa.or.id/tingkatan-sabuk-pagar-nusa-dan-sebutannya-yang-harus-kamu-ketahui/