PAGAR NUSA KOTA BLITAR - Berdasarkan wawancara dengan kang mas Faishol Purnomo, sejarah pagar nusa kota blitar dapat diungkapkan melalui cerita dan penuturan para sesepuh Pagar Nusa, terutama bapak Faishol Purnomo. Beliau pernah berlatih Pagar Nusa Ketika masih menjadi Mahasiswa di Universitas Islam Malang (Unisma).

Pada awal berdirinya, Pagar Nusa blitar raya mengadakan latihan di Kecamatan Doko Kabupaten Blitar, tepatnya di Kediaman bapak Rosulin. Saat ini Bapak Rosulin menjabat sebagai Dewan Pendekar Pagar Nusa Kabupaten Blitar. Menurut penuturan kang Faishol Purnomo Pagar Nusa Blitar Raya didirikan sekitar tahun 1996/1997 pada saat beliau masih terlibat aktif didalamnya.
Latihan di KEcamatan Doko dipimpin langsung oleh abah Muhtar, selain itu Pagar Nusa Blitar Raya juga diketahui pernah membuka latihan di Desa Tegalasri Wlingi dan Desa Jinglong Sutojayan. Kedua Desa tersebut merupakan “babat alas” dari abah Muhtar, yang saat ini menjabat sebagai Dewan Pendekar PP. Pagar Nusa. Namun berkembangnya Pagar Nusa didesa tersebut hingga saat ini belum terdeteksi dan kabar mengenai santri yang kala itu aktif berlatih juga belum terdengar.

Pada tahun 1997 setelah Kang Faishol Purnomo menyelesaikan studinya beliau Kembali ke Kota Blitar, tepatnya di Kelurahan Plosokerep Kota Blitar. Disana beliau bertemu dengan abah Dirhamsyah (Alm) Sekardangan dan abah Shodiq (Alm) Plosokerep, keduanya adalah pendekar silat yang tergabung di kalangan Nahdlatul Ulama di Blitar. Penting untuk diketahui bahwa abah Dirhamsyah adalah sesepuh Pencak Suci Kumpulan Hati (PSKH), sebuah perguruan pencak silat aliran Setia Hati yang berbasis di Blitar.

Selanjutnya karena Kang Faishol Purnomo merupakan keponakan dari Abah H. Shodiq yang memiliki visi dan misi serupa dengan abah Dirhamsyah untuk berkhidmah di Nahdlatul Ulama maka dimulaikan latihan Pagar Nusa untuk pertama kalinya di kediaman Kang Faishol dan Kediaman Abah H Shodiq Plosokerep. Ini adalah awal dan sejarah berdirinya Pagar Nusa secara kultural di Kota Blitar pada tahun 1997.
Sebelum beliau membuka latihan Pagar Nusa di Kota Blitar., Pagar Nusa atau Pencak Silat Nahdlatul Ulama sudah dikenal. Namun, kebanyakan dari perguuan PORSIGAL yang diwakili oleh bapak H. Atim Miyanto dari Sukorejo Kota Blitar.

Pada awalnya latihan Pagar Nusa di Plosokerep Kota Blitar melibatkan santri-santri PSKH yang berasal dari abah Dirhamsyah, terdapat dua titik latihan yang diketahui yaitu titik yang pertama dengan Bapak Sholikin,Bapak Muda’I, Bapak Slamet, Bapak Mudai dan lainnya,. Titik latihan kedua dengan kang Miftahudin, Kang Imam Nur Huda, Kang setiono dan lainnya. Semua yang berlatih direkomendasikan oleh Abah Dirhamsyah sebagai seepuh PSKH, hal ini mendandakan bahwa PSKH merupakan bagian dari Pencak Silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa.

Lantas mengapa santri-santri dan pesilat dari Abah Dirhamsyah berlatih Pagar Nusa? Karena beliau semua hanya berlatih jurus dan senaman baku dari Pagar Nusa sebagai Tindakan formal dan resmi untuk menerima Pagar Nusa sebagai wadah dari perguruan pencak silat dibawah lingkunagn Nahdlatul Ulama tanpa harus menghilangkan kultur, ajaran dan warisan budaya yang sudah ada. Prinsip yang dipegang adalah memelihara ajaran lama yang baik dan mengambil yang baru untuk lebih baik.

Setelah berjalannya waktu Pagar Nusa membuka titik latihan salah satunya MA’NU Kota Blitar pada tahun 1998. Dalam perkembangannya Pagar Nusa di Kota Blitar mengalami pasang surut tetapi eksistensi Pagar Nusa di Kota Blitar tetap ada sampai sekarang dan akan terus jaya hingga Yaumil Qoyamah.

Demikian sekelumit sejarah Pagar Nusa berdiri di Kota Blitar. Masih banyak kekurangan yang penulis ketahui. Jika terdapat kesalahan dalam penulisan sejarah baik nama, wahtu maupun tempat, kami memohon maaf yang sebesar-besarnya. Tulisan ini terbuka untuk dikoreksi bersama demi peningkatan wawasan sejarah dan literasi dilingkungan Pagar Nusa Kota Blitar, Kabupaten Blitar dan sekitarnya.